Selasa, 14 Maret 2017

SOAL POLEMIK DIVISIT ANGGARAN KAB. LEMBATA

(Sebuah Kicauan Akhir Pekan)

Terjadi Devisit Anggaran Daerah sebenarnya karena terjadinya pembengkakan pengeluaran daerah yang salah satunya karena tingginya tingkat pembangunan ekonomi, sehingga pengeluaran meningkat dengan cepat.

Faktanya di lembata tidak demikian. Devisit anggaran yang dialami Lembata bukan karena belanja pembangunan, iya lihat saja, dalam satu tahun ini perkembangan pembangunan fisik tidak nampak.
Menurut saya, devisit anggaran yang dialami lembata karena beberapa faktor, diantaranya, besarnya belanja perjalanan dinas buat pejabat Eksekutif dan DPRD, Pembengkakan tenaga KSO. (Penerimaan tenaga KSO tidak sesuai kebutuhan), adanya kebijakan anggaran diluar dari yang direncakan sebelumnya, juga penerimaan daerah menurun atau tidak mencapai target penerimaan sebagaimana yang direncanakan sebelumnya dengan DPRD dan termuat dalam Dok. Perda APBD.

Namun sebenarnya, secara teori defisit terjadi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka panjang defisit anggaran akan tetap memberikan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi sebanyak mungkin, asal bukan untuk pembayaran rutin, atau keperluan lain yang tidak berdampak teradap kemajuan daerah.

Terlepas dari sudut analisis, saya sepakat dengan strategi Pemkab Lembata sebagaimana disampaikan Pemerintah melalui Konfrensi Pers, yakni melakukan pengetatan anggaran dengan Pemotongan dan rasionalisasi anggaran (Tukin di kurangi), pengurangan anggaran makan minum, pengurangan KSO dan TKD, pengurangan perjalanan dinas, dll.

Saran saya kedepan, terkait Tukin, sebaiknya dibayarkan sesuai kinerja. sehingga masing-masing SKPD harus di beri target capaian yang jelas, bisa di ukur. apabila target capaian tidak terpenuhi, maka hak Tukin yang akan diterima dibayar sesuai hasil capaiannya. demikian juga dengan penerimaan KSO dan TKD, yang ini juga jangan asal cabut ko pi titip dimana2. soal titip menitip tenaga KSO dan TKD di Lembata ini bukan lagi rahasia. bahkan antara DPRD dan Eksekutif main ancam.

Bahwa Devisit terjadi karena adanya gap antara penerimaan dan pengeluaran, sektor penerimaan Lembata boleh dibilang sangat kecil, karena itu di butuhkan pemerintahan yang kreatif dalam melihat peluang bidang pembangunan yang bisa meningkatkan pendapatan daerah. salah satunya adalah dengan mendorong investasi bidang perikanan dan kelautan di Lembata.


Yah...harus diakui kalau kebijakan devisit ini sangat berdampak pada laju pembangunan ekonomi di Lembata, karena itu rencana penjadwalan uulan harus secepatnya dilakukan, demi dicarikan solusi terbaik antara pemerintah dan DPRD Lembata.

Yogi Making, Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar