(Sajak Tresi)
Cerita rindu
yang kemarin
Adalah rindu
yang tesangkut
Rindu sengaja
ditinggal angin
Dan rindu
yang masih tehaga di dahan nimba
Cerita rindu
yang kemarin
Bukan rindu
tipu-tipu
Bukan omong
kosong, akal ekang, dan bukan penua golo
Itu benar ada,
dan sungguh buat sa tesiksa gelisah
Tresi, ade yang
sa paling sayang
Sekarang semua
yang tetahan
Dan semua yang
tehaga, kita lepas
Waktu su
kasi kita kesempatan untuk bongkar semuanya
Engko dan
saya ada
Hadir dalam
nyata, baku dapat
Dan melekat seperti
bayangan
Cerita rindu
yang kemarin
Te lagi
tesumbat
Juga te ada
yang tahan
Sekarang kita
sangat dekat
Duduk baku
samping, rapat dalam dekap
Hingga irisan
angin ju te mampu terobos cela antara kita
Dekat, nyaris
melekat
Hingga semua
yang merontak kemarin
Tunduk teduh
seperti laut te ada gelombang
Begitu dekat
Buat sa jadi
te tau cara untuk membagi jarak
Tapi belum merekat
Karena sa
tau, rekat hanya boleh, setelah kita dapa berkat
Ade…
Ini sempat
yang kemaren te sempat
Maka mari
kita bongkar semua yang tetahan
Kita mesti
bua dunia iri deng kita pu mesra
Buat mereka
yang lain sesak
Biar mereka
jengkel
Karena waktu
ini milik kita
Yogi
Making-Lelaki Kampung
Wangatoa,
15/11/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar