Minggu, 05 Desember 2021

Berterimakasihlah Pada Sex

Elias Kaluli Making


Sex, dalam pandangan banyak kalangan menjadi topik yang dikaitkan dengan telanjang, porno dan dosa. memilih judul “Berterimakasilah Pada Sex”, adalah pilihan yang berat, boleh jadi dinilai menabrak norma adat dan agama, karena menjadi larangan untuk dibicarakan terbuka. Tetapi saya tentu memiliki alasan untuk itu, dan menurut saya membicarakan sex diruang terbuka, tidak berarti telanjang dan porno.

Membuat tulisan dengan cara pandang sex bukan baru sekali ini, sudah banyak tulisan saya mengenai demokrasi, politik, sosial dan hukum dan lain-lain, diulas dari cara pandang sex. Topik-topik yang mungkin oleh banyak orang dianggap berat, saya bawa dengan cara pandang sendiri, diulik guling dengan ringan agar mudah dipahami.

Keberanian untuk mengulik banyak hal di masyarakat dengan cara pandang sex ini, muncul setelah saya amati bahwa, hal yang berbau politik, hukum dan demokrasi, terlalu sering didiskusikan dengan gaya formal, dan disampaikan gaya bahasa berat sehingga menjadi sulit dipahami. Bahwa menelisik berbagai prolema bangsa, baik dari sisi ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi, dengan cara pandang keilmuan dan dibahas dengan gaya formal tidak salah, tetapi cara menanngkap pesan setiap orang berbeda, dan kemudian berpengaruh terhadap cara berpikir seseorang.  Kemapuan menangkap pesan yang berbeda itulah kemudian berpotensi menghadirkan kerumitan.

Nah, lantas apakah dengan cara pandang sex bisa memberi pesan yang mampu ditangkap dengan mudah oleh semua orang? Hehehe... di tempat kerja, dikantor, sampai ketempat kerja buruh dan petani, sex selalu hadir sebagai bahan guyon ringan, mendiskusikan sex ditempat kerja sebagai salah satu pilihan atau cara merefres otak. Tidak kita pungkiri, bila sex diangkat menjadi topik guyon, seketika itu juga suasana yang mungkin sebelumnya sesak menjadi ringan dan segar.

Dan disitulah letak dari hebatnya sex, topik yang oleh banyak orang masih dianggap tabu itu pada sisi yang lain bisa menggetarkan suasana, menambah hangat pertemanan dan memberi kesegaran tertentu. Mendiskusikan sex selalu heboh, apalagi omong tentang skandal. Wah... ini justru seruh dibahas, dan saya percaya bahwa ketika membicarakan skandal yang diselipi guyon, menambah hangat ruang diskusi.

Itu berarti, dari titik berangkat sex, kita bisa berdiskusi ke banyak hal. Termasuk soal poltik dan demokrasi. Diskusi yang enak dan seruh, terjadi bila masing-masing kita dalam sedang dalam kondisi rilex.

Pengaruh Hubungan Sex Dalam Kehidupan Seseorang  

Sex itu penting! Bagi manusia, seks lebih dari sekedar kebutuhan lahiriah. Hubungan sex dapat menciptakan dimensi emosional yang melibatkan kepribadian, pikiran, dan perasaan. Itulah sebabnya keintiman seksual berpotensi memiliki konsekuensi emosional yang kuat. tentu yang saya maksud adalah hubungan sex yang sah. Sampai disini ada yang membantah? Jangan senyum saja dong, ayolah mari  jujur mengaku. Hehehehe...

Anda setuju kalau sex itu penting? Kalau tidak sepakat dengan saya boleh di cancel, tapi saran saya, baiknya dibaca lanjut untuk menangkap pesan dari ulasan ini.  hehehe, ok... mari kita lanjut! Melalui mesin intelejen canggih yang bernama goggle, topik sex tidak saja mudah ditemukan tetapi juga tidak sulit untuk diakses. Dan bicara tentang manfaat dan pengaruh sex, saya kira cukup berangkat dari pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun dari kisah sharing yang kita dengar dari sesama.

Dari pengalaman dan kisah sharing bisa kita simpulkan bawha, sex memberi banyak manfaat, baik manfaat secara fisik maupun psikologis. Hubungan intim yang dilakukan secara sehat dengan orang yang sah dapat meningkatkan kualitas hidup dan mempererat hubungan dengan pasangan, beberapa penelitian menunjukan sex bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan kesehatan jantung, hingga meningkatkan kualitas tidur, mencegah prostad, dan lain-lain. 

Jadi Saya sudah sampai pada kesimpulan, bahwa sex itu peting. Sama pentingnya dengan uang. Lihat saja, banyak orang baik-baik terpaksa mencuri karena butuh uang. Banyak pejabat terpaksa korupsi, karena butuh uang untuk memenuhi tuntan ekonomi. Begitu pula dengan sex. Tidak saja pada masyarakat kecil, pada kalangan pesohorpun butuh berhubungan sex sebagai pelepasan nafsu syahwat.

Dan bila kebutuhan syahwat tidak terpenuhi, maka bisa membawa seseorang pada kesesatan berpikir, yang pada ujungnya bertindak serong. Berapa banyak kasus skandal sex yang melibatkan orang penting didunia ini, sebut saja kasus skandal sex pejabat BPJS dengana sekertaris pribadinya, atau tentang skandal sex yang melibatkana artis dan pejabat. Dan kasus paling baru di Lembata, adalah  tertangkapnya Oknum Anggota DPRD Lembata di kamar mandi dengan istri orang.

Dan hubungan intim tidak bisa dipisah lepas dengan orgasme atau kepuasan. Orang-orang dengan kebutuhan sex yang tertekan, bisa melarikan diri kepada perilaku kebinatangan. kasus pemerkosaan, kekerasan seksual terhadap anak, pelecehan seksual terhadap perempuan, perselingkuhan dan lain-lain adalah contoh ketidakberdayaan terhadap lepasan nafsu syahwat. Ketidakberdayaan menahan nafsu itu, biasanya bermula dari kebutuhan sex yang tidak terlayani dengan normal.

Sexsolog yang juga kolomnis kompasiana.com Mariska Lubis pernah melahirkan kitab dengan judul yang extrim, “Wahai Pemimpin Bangsa Belajarlah Dari Sex Dong!!” Mariska dalam ulasan itu, mengulik perilaku pemimpin bangsa yang hanya biasa memberi janji-janji politik saat kampanye tetapi tidak mewujudkan dalam kenyataan saat berkuasa.

Menurut Mariska, Pemimpin lebih cendrung mencari orgasme politiknya sendiri, ketimbang mengajak rakyatnya untuk bersetubuh agar mendapat kepuasan bersama.

Saya sepakat dengan Mariska, bahwa tidak cuma pemimpin bangsa, tetapi semua kita mesti belajar dari sex. Sex yang benar, adalah sex yang menghendaki komunikasi dua arah, sex yang benar adalah sex yang memperhatikan kepuasan dan kenyamanan bersama, bukan sekedar kesenangan pribadi, sex yang benar adalah tindakan sex yang dilakukan bersama pasangan, yang dibumbui dengan rasa cinta. Dan bukankan kebijakan pemimpin untuk mensejahterakan rakyat lahir dari kecintaannya terhadap negeri?

Orang-orang dengan kepuasan sex yang tidak terjamin akan berpikir sesat, nafsu birahi lebih menguasasi diri, yang pada ujungnya mendatangkan bencana buat pelakunya dan berpotensi menjalar pada yang lain. Perilaku sex menyimpang kaum pesohor tidak saja merusak citra diri dan keluarga, tetapi berpengaruh terhadap keruntuhan moral bangsa, bagaimana tidak, orang-orang penting adalah patron. Kata dan tindakanya senantiasa menjadi rujukan, dan bukan tidak mungkin bila perilaku menyimpang ikut mempengaruhi cara berpikir orang lain, terutama pada kalangan generasi penerus.

Karena itu, berhentilah berpikir bahwa perilaku sex bebas kaum pesohor adalah urusan pribadinya, dosanya sendiri yang kelak ia pertanggungjawabkan dengan Tuhan. Tetapi ini soal menurunnya moral bangsa, dan ketidak patutan terhadap norma adat dan agama. Tindakan sex bebas harus dikututuk dan pelakunya wajib mendapat ganjaran hukum. Yah.. mengutuk tidak berarti membully, meski beda-beda sedikit. Tetapi mengutuk tindakan lebih pada mengkritik tindakan, sementara membully lebih diarahkan pada diri pelaku.

P e n u t u p

Sampai disini, saya percaya bahwa masing-masing kita dapat membuat simpul atas ulasan ini. Anda boleh bersepakat dengan saya, bahwa sex tidak semata soal onggogkan daging diantara paha, tidak semata tentang telanjang, atau pornografi, tetapi sex memberi banyak pelajaran. Bicara politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan melihat cara pikir dan cara bertindak seseorang dalam dunia nyata bisa dengan kacamata sex. Jadi masihkan anda berkesimpulan bahwa mendiskusikan sex, adalah haram? Hehehe.... semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar