![]() |
Elias Kaluli Making |
Sex, dalam pandangan banyak kalangan menjadi topik yang dikaitkan dengan telanjang, porno dan dosa. memilih judul “Berterimakasilah Pada Sex”, adalah pilihan yang berat, boleh jadi dinilai menabrak norma adat dan agama, karena menjadi larangan untuk dibicarakan terbuka. Tetapi saya tentu memiliki alasan untuk itu, dan menurut saya membicarakan sex diruang terbuka, tidak berarti telanjang dan porno.
Membuat tulisan dengan cara
pandang sex bukan baru sekali ini, sudah banyak tulisan saya mengenai demokrasi,
politik, sosial dan hukum dan lain-lain, diulas dari cara pandang sex. Topik-topik
yang mungkin oleh banyak orang dianggap berat, saya bawa dengan cara pandang sendiri, diulik guling dengan ringan agar mudah dipahami.
Keberanian untuk mengulik banyak hal
di masyarakat dengan cara pandang sex ini, muncul setelah saya amati bahwa, hal
yang berbau politik, hukum dan demokrasi, terlalu sering didiskusikan dengan
gaya formal, dan disampaikan gaya bahasa berat sehingga menjadi sulit
dipahami. Bahwa menelisik berbagai prolema bangsa, baik dari sisi ekonomi,
politik, hukum, sosial, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, dan masih banyak
lagi, dengan cara pandang keilmuan dan dibahas dengan gaya formal tidak salah, tetapi
cara menanngkap pesan setiap orang berbeda, dan kemudian berpengaruh terhadap
cara berpikir seseorang. Kemapuan menangkap
pesan yang berbeda itulah kemudian berpotensi menghadirkan kerumitan.
Nah, lantas apakah dengan cara
pandang sex bisa memberi pesan yang mampu ditangkap dengan mudah oleh semua
orang? Hehehe... di tempat kerja, dikantor, sampai ketempat kerja buruh dan
petani, sex selalu hadir sebagai bahan guyon ringan, mendiskusikan sex
ditempat kerja sebagai salah satu pilihan atau cara merefres otak. Tidak
kita pungkiri, bila sex diangkat menjadi topik guyon, seketika itu juga suasana
yang mungkin sebelumnya sesak menjadi ringan dan segar.
Dan disitulah letak dari hebatnya
sex, topik yang oleh banyak orang masih dianggap tabu itu pada sisi yang lain bisa
menggetarkan suasana, menambah hangat pertemanan dan memberi kesegaran tertentu.
Mendiskusikan sex selalu heboh, apalagi omong tentang skandal. Wah... ini
justru seruh dibahas, dan saya percaya bahwa ketika membicarakan
skandal yang diselipi guyon, menambah hangat ruang diskusi.
Itu berarti, dari titik berangkat
sex, kita bisa berdiskusi ke banyak hal. Termasuk soal poltik dan demokrasi. Diskusi
yang enak dan seruh, terjadi bila masing-masing kita dalam sedang dalam kondisi
rilex.
Pengaruh Hubungan Sex Dalam Kehidupan
Seseorang
Sex itu penting! Bagi manusia,
seks lebih dari sekedar kebutuhan lahiriah. Hubungan sex dapat menciptakan
dimensi emosional yang melibatkan kepribadian, pikiran, dan perasaan. Itulah
sebabnya keintiman seksual berpotensi memiliki konsekuensi emosional yang kuat.
tentu yang saya maksud adalah hubungan sex yang sah. Sampai disini ada yang membantah?
Jangan senyum saja dong, ayolah mari jujur mengaku. Hehehehe...
Anda setuju kalau sex itu
penting? Kalau tidak sepakat dengan saya boleh di cancel, tapi saran saya, baiknya dibaca lanjut untuk menangkap pesan dari ulasan ini. hehehe, ok... mari kita lanjut! Melalui mesin intelejen canggih yang bernama
goggle, topik sex tidak saja mudah ditemukan tetapi juga tidak sulit untuk
diakses. Dan bicara tentang manfaat dan pengaruh sex, saya kira cukup berangkat dari pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun dari kisah sharing
yang kita dengar dari sesama.
Dari pengalaman dan kisah sharing
bisa kita simpulkan bawha, sex memberi banyak manfaat, baik manfaat secara
fisik maupun psikologis. Hubungan intim yang dilakukan secara sehat dengan
orang yang sah dapat meningkatkan kualitas hidup dan mempererat hubungan dengan pasangan, beberapa penelitian menunjukan
sex bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan kesehatan jantung, hingga meningkatkan
kualitas tidur, mencegah prostad, dan lain-lain.
Jadi Saya sudah sampai pada kesimpulan,
bahwa sex itu peting. Sama pentingnya dengan uang. Lihat saja, banyak orang
baik-baik terpaksa mencuri karena butuh uang. Banyak pejabat terpaksa
korupsi, karena butuh uang untuk memenuhi tuntan ekonomi. Begitu pula dengan
sex. Tidak saja pada masyarakat kecil, pada kalangan pesohorpun butuh berhubungan sex sebagai pelepasan nafsu syahwat.
Dan bila kebutuhan syahwat tidak terpenuhi, maka bisa membawa seseorang pada kesesatan berpikir, yang pada
ujungnya bertindak serong. Berapa banyak kasus skandal
sex yang melibatkan orang penting didunia ini, sebut saja kasus skandal sex
pejabat BPJS dengana sekertaris pribadinya, atau tentang skandal sex yang
melibatkana artis dan pejabat. Dan kasus paling baru di Lembata, adalah tertangkapnya Oknum Anggota DPRD Lembata di kamar mandi dengan istri orang.
Dan hubungan intim tidak bisa
dipisah lepas dengan orgasme atau kepuasan. Orang-orang dengan kebutuhan sex
yang tertekan, bisa melarikan diri kepada perilaku kebinatangan. kasus pemerkosaan,
kekerasan seksual terhadap anak, pelecehan seksual terhadap perempuan, perselingkuhan
dan lain-lain adalah contoh ketidakberdayaan terhadap lepasan nafsu syahwat. Ketidakberdayaan menahan nafsu itu, biasanya bermula dari kebutuhan sex yang tidak terlayani dengan normal.
Sexsolog yang juga kolomnis kompasiana.com
Mariska Lubis pernah melahirkan kitab dengan judul yang extrim, “Wahai
Pemimpin Bangsa Belajarlah Dari Sex Dong!!” Mariska dalam ulasan itu, mengulik
perilaku pemimpin bangsa yang hanya biasa memberi janji-janji politik saat kampanye
tetapi tidak mewujudkan dalam kenyataan saat berkuasa.
Menurut Mariska, Pemimpin lebih
cendrung mencari orgasme politiknya sendiri, ketimbang mengajak rakyatnya untuk
bersetubuh agar mendapat kepuasan bersama.
Saya sepakat dengan Mariska, bahwa
tidak cuma pemimpin bangsa, tetapi semua kita mesti belajar dari sex. Sex yang
benar, adalah sex yang menghendaki komunikasi dua arah, sex yang benar adalah
sex yang memperhatikan kepuasan dan kenyamanan bersama, bukan sekedar
kesenangan pribadi, sex yang benar adalah tindakan sex yang dilakukan bersama
pasangan, yang dibumbui dengan rasa cinta. Dan bukankan kebijakan pemimpin
untuk mensejahterakan rakyat lahir dari kecintaannya terhadap negeri?
Orang-orang dengan kepuasan sex
yang tidak terjamin akan berpikir sesat, nafsu birahi lebih menguasasi diri, yang
pada ujungnya mendatangkan bencana buat pelakunya dan berpotensi menjalar pada
yang lain. Perilaku sex menyimpang kaum pesohor tidak saja merusak citra diri
dan keluarga, tetapi berpengaruh terhadap keruntuhan moral bangsa, bagaimana
tidak, orang-orang penting adalah patron. Kata dan tindakanya senantiasa
menjadi rujukan, dan bukan tidak mungkin bila perilaku menyimpang ikut mempengaruhi
cara berpikir orang lain, terutama pada kalangan generasi penerus.
Karena itu, berhentilah berpikir
bahwa perilaku sex bebas kaum pesohor adalah urusan pribadinya, dosanya
sendiri yang kelak ia pertanggungjawabkan dengan Tuhan. Tetapi ini soal menurunnya
moral bangsa, dan ketidak patutan terhadap norma adat dan agama. Tindakan sex
bebas harus dikututuk dan pelakunya wajib mendapat ganjaran hukum. Yah.. mengutuk
tidak berarti membully, meski beda-beda sedikit. Tetapi mengutuk tindakan lebih
pada mengkritik tindakan, sementara membully lebih diarahkan pada diri pelaku.
P e n u t u p
Sampai disini, saya percaya bahwa
masing-masing kita dapat membuat simpul atas ulasan ini. Anda boleh bersepakat
dengan saya, bahwa sex tidak semata soal onggogkan daging diantara paha, tidak
semata tentang telanjang, atau pornografi, tetapi sex memberi banyak pelajaran.
Bicara politik, hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan melihat cara pikir
dan cara bertindak seseorang dalam dunia nyata bisa dengan kacamata sex. Jadi masihkan
anda berkesimpulan bahwa mendiskusikan sex, adalah haram? Hehehe.... semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar