Kamis, 25 Februari 2016

CERITERA DI NEGERI AYAM

Wangatoa, 14-01-2016

Suatu hari di negeri ayam terjadi keributan besar. Warga yang tak lain adalah ayam, marah besar lantaran si jago putih yang mereka daulat menjadi raja ternyata jago bohong, dan suka menghambur uang untuk kesenangan pribadinya.

janji untuk membangun sangkar permanen agar warganya tak lagi bertengger di dahan beringin dia abaikan, janji untuk menjamu warganya setiap hari sabtu dalam 1 minggu di lupakan.
sang raja ternyata sukanya menghamburkan uang untuk bersenang2 dengan permaisuri dan para gundik yang sengaja dia tempatkan di negeri tetangga

Warga yang kecewa itu lalu datang menuntut sang raja untuk turun tahta. merekapun menuntut kepada dewan kerajaan untuk segera menggelar sidang dan harus bersepakat untuk menurunkan si jago putih yang terkenal tukang bohong itu dari kursi empuk kerajaan. tentu, para dewan kerajaan sepakat dengan rakyat, dan rapat di gelar keputusan diambil dengan suar bulat. menurut dewan raja melanggar sumpah dan janjinya sendiri, dia di ketahui terlibat dalam banyak masalah, bahkan mereka menduga kalau dalam banyak proyek sang raja ikut mengatur dan mengambil jatah dari anggaran itu.
tentu saja keputusan itu segera mendapat restu dari rakyat. namun anehnya, raja justru berkelit. 

Dengan segala upaya dia berusaha untuk selamat dari tuduhan. kesepakatan dewan kerajaan bahkan di bilang palsu. oh...memang si putih memang jago berkelit. para hakim pun bahkan mampu dia bayar agar dirinya tetap menjadi raja. Menurutnya menjadi raja itu enak. perintahnya adalah sabda.apapun yang diinginkan pasti ia dapat. apalagi dirinya memang di dikelilingi oleh orang2 yang memang tak pintar, tapi terkenal setia. jangankan uang, wanita pun kalau dia mau pasti di dapat.


Raja tak lagi peduli dengan rakyatnya, hobinya adalah berkunjung ke negeri merpati menghabiskan anggaran. dia tak peduli dengan rakyatnya yang lapar, harga komoditi yang cenderung turun dan harga sembako terus melonjak. (Yogi Making)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar