Kamis, 22 September 2016

Gelisah


Malam datang sebentar lagi kawan
Kau lihat, sepasukan binatang
Sedang mengintip dari balik persembunyian
Bersama orang terkasihku
Gelisah menanti hadirnya sang gelap

Tetapi kita masih disini
Di persimpangan ini
Berdiri dengan setumpuk resah
Gamang menanti hadirnya malam

Kenapa demikian gelisah kawan?
Harusnya kita bergembira
Karena kemarin baru saja kau berkisah
Tetang sebuah surat sakti

Juga tentang cara lobimu yang unik
Hingga mereka para petinggi terbuai
Tak lupa kau juga berkisah Tentang segepok lembaran merah
Hasil jarahan yang sedikit sudah kau gunakan untuk membeli surat sakti

Kenapa kau gelisah kawan?
Katakan, karena aku ingin tertawa bersamamu
Aku letih menebak rasamu
Dan tak punya waktu untuk bermain dalam maya

Kemarin baru kau saja tersenyum
Kau bangga, katamu surat sakti itu akan membuatmu
Kembali bermegah diantara mereka kaum papa
Dan kelak berbekal surat sakti itu kau merebut kuasa
Dan bekuasa atas mereka yang melarat

Kawan, lihatlah
Senjah sudah menjemput malam
Tetapi bibir masih terkatup
Maka pulanglah, bawa seluruh gelisahmu
Tutup juga pintu mimpi agar di lelapmu kau akan sadar
Jika kau hanyalah seorang pencundang, perusak negeri ini



Yogi Making, Wangatoa 22/9/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar